Kabar gembira bagi guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Kab. Bekasi. Pasalnya, insya Allah tahun pelajaran 2010/2011 Program Baca Tulis al-Qur'an akan masuk ke dalam kurikulum ( Selama ini Program BTQ hanya masuk ke dalam eskul saja ).
Berkat perjuangan rekan-rekan guru PAI SD, SMP dan SMA/SMK yang melobi Dinas Pendidikan setempat, dan dukungan dari Pemerintah daerah, program yang didamba-dambakan oleh GPAI ini akhirnya sudah menemui titik terang.
Program yang dirumuskan dan disusun oleh GPAI yang mengajar di sekolah umum ini sangat bermanfaat untuk mendukung pelajaran pendidikan agama Islam, karena di lapangan/ di sekolah/ di masyarakat masih banyak para peserta didik yang belum bisa membaca huruf al-Qur'an. Ironis memang,jika dalam struktur kurikulum mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya diberikan 2 jam, sedangkan anak dituntut harus menguasai berbagai hal yang ada kaitannya dengan pendidikan agama Islam, termasuk baca tulis al-qur'an. Memang di dalam standar isi sudah ada materi al-Qur'annya, tapi tidak cukup dengan 2 jam pelajaran di dalam kelas. kalaupun ada sekolah yang sudah melaksanakan program BTQ ini di eskul, rasa kurang ada "gregetnya", karena eskul itu sendiri tidak diwajibkan bagi anak yang beragama Islam. mungkin lain hal jika eskul tersebut diwajibkan atas seluruh peserta didik.
ada beberapa hal yang melatarbelakangi program ini terjadi.
Al-Qur’an memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Al-Qur’an menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Al-Qur’an menjadi landasan pedoman hukum bagi umat islam di dunia.
Menyadari betapa pentingnya peran Al-Qur’an sebagai landasan hukum bagi kehidupan umat Islam maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan agar kita sebagai umat islam memahami dan mengetahui serta mengamalkan isi dari Al-Qur’an itu sendiri. Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an ini dimaksudkan agar peserta didik mulai mengenal, memahami, dan membiasakan bagaimana cara membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai Qaidah ilmu tajwid yang diajarkan oleh Rosulullah SAW.
Pendidikan membaca tulis Al-Qur’an diharapkan menghasilkan manusia yang mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan qaidah ilmu tajwid yang benar, dan selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam menghidupkan peninggalan-peninggalan islam yang dalam era kamajuan zaman ini sudah banyak ditinggalkan. Umat seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun global. Peranan Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an di sekolah-sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan potensi moral dan spiritual yang mencakup pengenalan, pemahaman, penanaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;
2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia;
3. memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an.
MARHABAN
Kamis, Mei 20, 2010
Program BTQ Kab. Bekasi insya Allah launching sebelum Tahun ajaran baru
14.49
MGMP PAI KAB BEKASI
No comments
0 komentar:
Posting Komentar